Déjà vu
Kejadiannya sama
Pelakunya berbeda.
Sudahkah semua direncana?
Kalian ini bersekutu atau bagaimana?
Berkedok cinta monyet masa lalu, yang sudah berlapis debu.
Kalian datang satu per satu.
Membangkitkan kembali rasa itu, bersikap tak tahu malu.
Padahal kau yang pergi lebih dulu.
Aku betul kan?
Satu per satu kalian datang saat kita sudah beranjak dewasa.
Kembali membawa rasa, seolah itu nyata.
Membuat segalanya tampak bisa ku sentuh.
Tanpa ku tahu itu hanyalah ilusi yang rapuh.
Dan aku terjatuh.
Yang satu datang membawa harapan yang nyaris nyata.
Sudah kugenggam tanganmu sore itu.
Tak lupa bibir ini kau kecup.
Hingga tanpa sadar peluh sudah menjadi satu.
Ku kira, itu sudah segalanya.
Tapi ternyata setelahnya kau sudahi semua.
Haha, lucunya.
Aku sebodoh itukah?
Di lain hari datang si manis.
Dengan malu-malu menawarkan permen miliknya.
Dengan tersipu mengajakku melihat tempat persembunyiannya.
Mengajakku mengarungi hidup bersama.
Selang minggu berlalu, ku lihat ada gadis lain sedang duduk dalam pelukanmu.
Pelariankah aku, dari seluruh kesepianmu?
Haha, lucunya.
Hahaha.
Aku sampai tak bisa berhenti tertawa.
Pelakunya berbeda.
Sudahkah semua direncana?
Kalian ini bersekutu atau bagaimana?
Berkedok cinta monyet masa lalu, yang sudah berlapis debu.
Kalian datang satu per satu.
Membangkitkan kembali rasa itu, bersikap tak tahu malu.
Padahal kau yang pergi lebih dulu.
Aku betul kan?
Satu per satu kalian datang saat kita sudah beranjak dewasa.
Kembali membawa rasa, seolah itu nyata.
Membuat segalanya tampak bisa ku sentuh.
Tanpa ku tahu itu hanyalah ilusi yang rapuh.
Dan aku terjatuh.
Yang satu datang membawa harapan yang nyaris nyata.
Sudah kugenggam tanganmu sore itu.
Tak lupa bibir ini kau kecup.
Hingga tanpa sadar peluh sudah menjadi satu.
Ku kira, itu sudah segalanya.
Tapi ternyata setelahnya kau sudahi semua.
Haha, lucunya.
Aku sebodoh itukah?
Di lain hari datang si manis.
Dengan malu-malu menawarkan permen miliknya.
Dengan tersipu mengajakku melihat tempat persembunyiannya.
Mengajakku mengarungi hidup bersama.
Selang minggu berlalu, ku lihat ada gadis lain sedang duduk dalam pelukanmu.
Pelariankah aku, dari seluruh kesepianmu?
Haha, lucunya.
Hahaha.
Aku sampai tak bisa berhenti tertawa.
Komentar
Posting Komentar